April 2013 ~ LKNU LAMPUNG
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
>>> Kritik, saran, informasi atau artikel dapat dikirimkan kepada kami melalui email: lknulampung@gmail.com >>>Simak juga berbagai info kami melalui twitter. Silakan follow @LKNULampung

Rabu, 10 April 2013

NU Lampung Serukan Jihad Melawan HIV/AIDS

Posted by SYIFA'UL UMMAH LKNU On 20.20

Human Immunodeficiency Virus/AcquiredImmunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan wabah serius yang bukan hanya menjadi persoalan kesehatan semata, melainkan sudah menjadi persoalan sosial dengan berbagai aspek lainnya. Karena itu, organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), merasa terpanggil untuk memerangi penyebaran virus mematikan yang menghantui masyarakat. Melalui gerakan jihad NU akan melawan penularannya yang terus meluas saat ini. Genderang perang terhadap HIV/AIDS disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung K.H. R. Soleh Bajuri saat memberikan sambutan pada pertemuan antarmitra NU dalam penanggulangan HIV/AIDS di aula setempat, Sabtu (6/4).

Sesuai Hadis Rasulullah saw. berbunyi “Bukan umatku (Rasulullah) jika tidak peduli terhadap sesama”. Atas dasar itu, NU terpanggil untuk ikut serta mengatasi penularan HIV/AIDS ini. Menurut dia, jihad melawan penularan HIV/AIDS bukan sekadar slogan bagi PWNU Provinsi Lampung dan seluruh nahdliyin. Ia mengajak warga nahdliyin menjadi garda terdepan penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS. PWNU Lampung menggarisbawahi pentingnya upaya nyata yang telah teruji dan dengan melibatkan semua unsur, termasuk pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam penanggulangan HIV AIDS di Sang Bumi Ruwa Jurai. “Para kader dan generasi muda Nahdlatul Ulama harus berada di garda terdepan dalam mengampanyekan ancaman dan bahaya HIV/AIDS serta pencegahan dan penanggulangannya secara arif dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah,” ujarnya dalam siaran persnya, kemarin. Selain itu, ormas keagamaan ini bahumembahu dengan merangkul berbagai elemen masyarakat dan mitra kerja terkait untuk memerangi penyebaran virus mematikan tersebut. Seperti menjalin kerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Lampung dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Skala Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, Saburai Support Group (SSG) Lampung. “NU memiliki beberapa program dalam penanggulangan HIV/AIDS, salah satunya yaitu penjangkauan populasi kunci yang saat ini dikerjakan oleh Skala PKBI selaku SSR NU dan dukungan ODHA dalam bentuk pendampingan yang saat ini dikerjakan oleh SSG Lampung,” ujar dia. Kerja sama ini diharapkan dapat mencapai tujuan pemerintah, yakni three zeroes (tidak ada infeksi baru, tidak adanya diskriminasi terhadap ODHA, dan tidak ada yang meninggal karena AIDS). Ambil Peran Mengapa NU harus mengambil peran dalam penanggulangan HIV/AIDS? KH. R. Soleh Bajuri menjelaskan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU memiliki basis di seluruh daerah di semua wilayah Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.

NU adalah organisasi sosial keagamaan (jamiyyah diniyyah ijtimaiyyah) yang lahir pada 31 Januari 1926 dengan jaringan kepengurusan dari pusat (PBNU) sampai pada titik terbawah di tengah-tengah masyarakat (PAR). NU bertujuan melaksanakan dan mempertahankan ajaran ahlusunnah wal jamaah dalam bidang teologi, fikih, dan tasawuf. Di samping juga untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat pada umumnya. Ia menjelaskan NU dibangun dengan empat prinsip nilai: tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (harmoni), dan i’tidal (konsisten). Prinsip-prinsip ini menghargai nilai tradisi dan budaya lokal, serta sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. NU membangun trilogi persaudaraan, yaitu persaudaraan keislaman, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan kemanusiaan. “Pilar utama NU adalah para kiai baik yang mursyid, fakih, maupun yang mubalig. Hal inilah yang mendorong NU, khususnya PWNU Provinsi Lampung, turut andil dalam penanggulangan HIV/AIDS di Lampung,” ujarnya.

Bukan Penyakit Kutukan

SETIAP penyakit pasti ada obatnya, begitulah kata pepatah bijak. Namun, bukan berarti penyakit itu harus dibiarkan begitu saja serta tidak ada usaha yang dilakukan untuk menyembuhkannya, termasuk juga penyakit yang masih menyeramkan di kalangan masyarakat kita, yakni HIV/ AIDS. Jangan jadikan penyakit sebagai kutukan dan memalukan. Maka jangan sampai para penderitanya dikucilkan. Kita harus membantu untuk memberikan penyuluhan yang benar tentang HIV/AIDS. Demikian disampaikan oleh Koordinator Wilayah Program Penanggulangan HIV/AIDS NU Lampung Asyihin.

NU sebagai bagian dari masyarakat yang anggotanya hingga lapisan bawah memiliki peran yang signifikan dalam melakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS, baik secara preventif maupun perawatan. Dengan memberikan informasi yang benar tentang HIV/AIDS sehingga hal itu tidak dilihat sebagai kutukan, tetapi musibah yang harus ditanggulangi secara bersama, baik pemerintah dan masyarakat. Kemudian, menyosialisasikan perilaku hidup sehat, aman, dan bertanggung jawab karena tindakan pencegahan jauh lebih diutamakan dari pada pengobatan. Menurut dia, sosialisasi menjadi salah satu media efektif bagi para ulama dan tokoh agama untuk ikut serta melakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS.

Karena itu, ia juga mengajak jamaah dan masyarakat untuk melakukan langkah nyata di dalam pencegahan HIV AIDS. Kita selayaknya menghentikan memopulerkan kutukan terhadap orang yang terkena HIV/AIDS. Sebaliknya, kita harus mendorong semangat mereka untuk sabar dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Supaya mereka tetap semangat untuk bangkit dari penyakit tersebut. Ia menjelaskan yang perlu dilakukan dalam penanggulangan dan pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS, di antaranya adalah dengan perubahan perilaku. “Kalau sudah ada korban yang terkena HIV, dicegah jangan sampai menjadi AIDS. Kalau sudah terkena AIDS, diturunkan stadiumnya; yang negatif, jangan sampai menjadi positif,” ujar dia.