Mei 2014 ~ LKNU LAMPUNG
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
>>> Kritik, saran, informasi atau artikel dapat dikirimkan kepada kami melalui email: lknulampung@gmail.com >>>Simak juga berbagai info kami melalui twitter. Silakan follow @LKNULampung

Sabtu, 24 Mei 2014

LKNU Lampung latih Penjangkau Lapangan

Posted by SYIFA'UL UMMAH LKNU On 22.45

Program penanggulangan HIV AIDS telah dilaksanakan selama tiga tahun di Proinsi Lampung bersamaan dengan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia. Mengingat pentingnya program ini dalam mencegah meningkatnya penderita HIV AIDS, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama turut andil menjadi Sub Recipients (SR) Nahdlatul Ulama Lampung dalam service delivery area Outreach atau yang biasa disebut dengan penjangkauan Popilasi Kunci. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar jumlah Populasi Kunci yang memiliki resiko tinggi terhadap penularan HIV AIDS di Provinsi Lampung serta dapat dirujuk untuk mengikuti test Infeksi Menular Seks (IMS) dan Voluntary Counceling and Testing (VCT) atau Test HIV. Dalam proses penjangkauan itu pula diharapkan adanya perubahan prilaku populasi kunci khususnya berkenaan dengan kesetiaan terhadap pasangan dan penggunaan kondom pada seks yang beresiko.

Dalam meningkatkan Capacity Building para petugas lapangan khususnya Penjangkau Lapangan beserta Koordinator Lapangan. LKNU Lampung telah mengutus 9 orang kader yang terdiri dari satu Koordinator Lapangan dan 8 Penjangkau Lapangan untuk mengikuti pelatihan penguatan Capacity Building dan Peer Educator pada 12 -16 Mei 2014 di Puri Avia Hotel and Conference Resort yang diselanggarakan oleh Principal Recipients (PR) Nahdlatul Ulama Jakarta. Kegiatan yang berlangsung dalam lima (5) hari tersebut di hadiri oleh perwakilan kader NU yang berasal dari 19 Provinsi di Indonesia.

Output yang diharapkan dalam pelatihan ini diantaranya, peserta memahami tentang informasi dasar HIV termasuk cara penularan dan pencegahannya, peserta memahami teknik komunikasi dan fasilitasi, peserta memahami dan mampu melakukan penjangkauan dilapangan baik dengan pada level individu, kelompok maupun komunitas, serta peserta memahami berbagai peran serta tanggung jawab yang dibutuhkan dalam melakukan penjangkauan terkait dengan PMTS dan pengurangan dampak buruk pada narkoba suntik. Pelatihan sangat penting dilakukan untuk tahap awal pelaksanaan tugas PL dan KL, agar dalam melaksanakan tugas PL dan KL memiliki teknik yang tepat untuk mencapai target penjangkauan. Menurut Asyihin, selaku Koordinator Program SRNU Lampung, pelatihan yang diikuti oleh PL dan KL sangat membantu untuk melaksanakan tugas mereka. Dengan mengikuti pelatihan, PL dan KL Lampung dapat memperluas jaringan dari berbagai provinsi. Dari jaringan tersebut KL dapat menganalisis kelemahan dan kekurangan dalam menjalankan penjangkauan serta dapat meningkatkan kualitas data capaian di lapangan. Selain itu, Asyihin menambahkan, dengan mengikuti pelatihan, penjangkau lapangan tidak lagi memakai metode yang monoton. Petugas Lapangan akan dapat lebih kreatif dalam melakukan jangkauan serta menemukan hotspot baru yang selama ini belum di jajaki.

Salah satu peserta pelatihan, David sangat menyambut baik pelatihan tersebut karna dapat membantu dirinya dalam membangun jaringan serta meningkatkan koordinasi antar petugas lapangan. Saya sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, selain menambah teman, saya juga mendapatkan banyak manfaat dalam pelatihan ini, diantaranya saya jadi lebih mengerti bagaimana melakukan penjangkauan yang tepat dan terkoordinasi’. Kata David.

Dalam pelaksanaan penjangkauan terhadap Populasi Kunci diantaranya Wanita Pekerja Seks (WPS), Lelaki seks lelaki (LSL), Injection Drugs User (IDU), Waria dan Lelaki Beresiko Tinggi (LBT). LKNU Lampung selaku SRNU telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Lampung dan Dinas kesehatan Lampung dalam meningkatkan dan memperkuat kualitas program. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadikan Lampung sebagai Funding Model Program kedepan.

Sabtu, 10 Mei 2014

LKNU ditunjuk menjadi SR NU LAMPUNG

Posted by SYIFA'UL UMMAH LKNU On 09.30

HIV AIDS bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat khususnya dunia kesehatan. Virus yang dapat membunuh kekebalan tubuh manusia ini sudah menjadi perhatian semua pihak, baik Pemerintah, SWasta dan Masyarakat. HIV bukan lagi lagi virus prestise yang hanya menjangkiti populasi beresiko tinggi seperti Injection Drugs Users (IDU) dan Wanita Pekerja Seks (WPS). Pada masyarakat beresiko rendah, HIV telah menjadi ancaman pada Ibu dan Bayi. Koordinator Program Penanggulangan HIV AIDS NU Lampung, Asyihin, menjelaskan bahwa HIV menjadi ancaman bagi bayi-bayi yang akan di lahirkan, hal ini terjadi dikarenakan ketidakpahaman ibu akan virus HIV, cara penularannya, serta masih minimnya akses informasi layanan kesehatan yang didapat, ditambah lagi dengan para suami yang membeli seks diluar. Akibatnya HIV yang dibawa suami ditularkan pada istri dan ditularkan kepada anak oleh Ibu yang mengandung."HIV pada bayi ini karena Ibu yang Positif, Ibu yang Positif HIV, itu ditularkan oleh suaminya, artinya suami melakukan hubungan seks dengan bukan istrinya yang mengakibatkan suami tertular HIV dan akhirnya di rumah dia menularkan kepada Istrinya'.Ungkap Asyihin.

Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan RI telah mencanangkan program Penanggulangan HIV AIDS ke seluruh Provinsi di Indonesia. Dengan menggandeng stake holder dan Organisasi Masyarakat, Kementerian Kesehatan berharap dapat menekan tingginya angka penularan HIV AIDS melalui Program ini. Lampung menjadi salah satu area program penanggulangan HIV AIDS. bersambung....